Jumat, 15 Februari 2013

Menkes: Sekolah Kesehatan Harus Punya Kurikulum KB


http://www.harianterbit.com/cms/wp-content/uploads/2012/07/menkes-400x300.jpg


Pekanbaru, Mengingat tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia dan pentingnya masalah Keluarga Berencana (KB), Menteri Kesehatan pun meminta seluruh sekolah kesehatan yang ada di Indonesia memiliki kurikulum khusus tentang KB.

"Saya meminta SMK Kesehatan, sekolah bidan, perawat dan dokter, dimasukkan kurikulum KB dan kesehatan reproduksi," tutur Menteri Kesehatan, dr Nafsiah Mboi, SpA, MPH, saat membuka acara 'Rapat Koordinasi Nasional Upaya Percepatan Pencapaian Target MDGs Bidang KB dan KR Menyikapi Hasil Sementara SDKI Tahun 2012', di Hotel The Premiere, Pekanbaru, Jumat (15/2/2013).


Menurut Menkes, masalah KB adalah masalah yang sangat penting. Tidak hanya menyangkut jumlah penduduk yang terus bertambah, tetapi juga terkait dengan hal-hal lain seperti angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi.

Karena KB juga menyangkut dalam masalah kesehatan, maka Menkes pun meminta seluruh sekolah kesehatan yang ada di Indonesia, mulai dari SMK Kesehatan, sekolah perawat, bidan hingga dokter, harus memiliki kurikulum khusus tentang KB dan kesehatan reproduksi.

"Masalah KB kan untuk keperluan kesehatan. Ada SMK Kesehatan di semua kabupaten dan kota, tetapi tidak ada (mengajarkan) tentang KB," jelas Menkes.

Selain SMK Kesehatan, Menkes juga mengatakan bahwa di sekolah perawat dan bidan pendidikan tentang masalah KB masih terlalu sedikit. Hal ini akhirnya menyebabkan banyak perawat atau bidan yang sudah lulus tidak bisa melakukan praktik pemasangan alat kontrasepsi atau alat KB.

"Sehingga ketika mereka selesai tidak mampu melaksanakan praktik KB. Misalnya seorang bidan dia tamat, dia belum bisa memasang IUD," papar Menkes. 

Sumber Berita : health.detik.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimasih telah memberikan komentar