Jumat, 22 Februari 2013

MANTAN PENYIAR ITU KEMBALI JADI PENYIAR

             Pontianak (22-02-2013) Enggak enak rasanya menulis tentang diri sendiri, he..he...tapi nggak apalah sekedar cerita (bukan curhat lho..). Memulai karier di RRI Pontianak pada tahun 1993 diawali dengan menjadi penyiar. Untuk dapat menjadi penyiar waktu itu tidak mudah. Diawali dengan test vokal, kemampuan bercerita atau bicara apa saja di depan microphone, maupun dengan test tertulis dan wawancara. Kalaupun dinyatakan lulus, bukan berarti langsung bisa siaran. Harus melalui tahapan yaitu milopen (magang) dengan aktifitas hanya mendampingi atau melihat, mempelajari, atau sekedar membantu penyiar yang bertugas menyiapkan bahan-bahan siaran. Itupun memakan waktu 3 bulan. Selanjutnya sambil masih dalam posisi magang, sekali-sekali boleh bicara di depan microphone (on-air) walaupun hanya colling merangkaikan acara yang satu dengan acara yang lain. Setelah diinilai layak oleh tim yang terdiri dari penyiar senior yang biasa didampingi, operator yang juga biasa berdinas bersama-sama, sampai pada atasan langsung, barulah boleh siaran sesuai jam dinas (sistem sift) yang biasanya penyiar baru ditugaskan siaran pada jam-jam yang tidak terlalu berat, dalam arti jam-jam siaran tertentu yang direlay oleh radio-radio swasta maupun radio siaran milik Pemerintah Daerah. 
                                  Ket : Sedang asyik menyapa pendengar pada uji coba siaran
                                        di Radio Komunitas "Asa Khatulistiwa" 107,7 MHz


              Lama kelamaan ada rasa asyik juga menjadi penyiar..he..he...jadi idola baru dan punya penggemar (fans). bermula dari asyik itulah, lama kelamaan menjadi cinta profesi yang satu ini yakni menjadi penyiar. Wah..bangga (bukan sombong lho..)  kalau sedang dinas  baik sore ataupum malam bahkan dini hari (waktu itu jam siaran 24 jam) ada saja yang membawakan makanan ataupun sekedar datang hanya kepengin ketemu penyiar yang namanya Pranowo Adi. Lha disini ...jujur ada saja sikap isengnya (mencontoh senior). Ahh..khusus yang ini ndak usah diceritakan di sini. Intinya pekerjaan itu akan berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang optimal jika pelakunya mencintai pekerjaan itu, dan tentunya melaksanakannya dengan serius serta penuh tanggung jawab. Saking cintanya menjadi penyiar kata orang Pontianak dionte untuk menggantikan penyiar-penyiar senior yang tidak masuk ataupun punya keperluan di luar. Ya...dikmati saja....siapa tahu ada hikmahnya.

                                 Ket : Berbicang dengan Kepala Perwakilan BKKBN Prov.Kalbar
                                    mengenai pola siaran di Radio Komunitas "Asa Khatulistiwa"

             Karena perputaran roda  organisasi  dan kebutuhan dinas yang lain, dalam jangka waktu dua tahun dipindahkan menjadi penata musik kalau sekarang istilahnya music director. Hanya berjalan satu tahunan timbul kejenuhan, sehingga ingin mencoba tantangan yang baru. Nah...dari sinilah awal hengkang dari studio dimulai. Atas kebijakan pimpinan akhirnya dipindahkan menjadi reporter dan tentunya berpindah dari seksi siaran ke seksi pemberitaan. Di seksi pemberitaan inilah akhirnya dipercaya menduduki jabatan struktural hingga eselon IV B, Namun yang namanya rezeki dan nasib memang masih  berpihak. Pada tahun 2000-2003-an ada program baru yakni Programa 3 yang spesifikasi siarannya adalah News and Talk yakni berita dan dialog. melalui program inilah disamping jabatan strukturalnya tidak hilang, masih ada tambahan tugas yakni menjadi penyiar di Programa 3 atau lebih sering disebut Pro.3. 
              Perjalanan waktu dan tuntutan organisasi memaksa ada perubahan struktur organisasi dan tempat tugas . Setelah melanglang buana di dunia penyiaran yakni siaran dan pemberitaan, pada tahun 2009, dipercaya menjadi Kepala Seksi Layanan dan Pengembangan Usaha, yang tentu saja berbeda bidang tugasnya. He..he...apa karena nggak ada orang lain atau dipercaya memiliki kemampuan tertentu dan dibidang tertentu pula, pada moment-moment tertentu misalnya dialog interaktif maupun siaran langsung yang menghadirkan narasumber seperti Perjabat dari pusat atau Gubernur/Walikota atau tokoh-tokoh tertentu masih saja dipercaya untuk memandu dialog tersebut.
              Nah......kini setelah pindah ke Perwakilan BKKBN Propinsi Kalimantan Barat , nampaknya profesi mengasyikkan sebagai penyiar kembali harus disandang, setelah diberikan kesempatan untuk menjadi penyiar di Radio Komunitas "Asa Khatulistiwa". Bukan berarti penyiar sejati akan tetap menjadi penyiar, tetapi hobby sebagai penyiar akan kembali ditekuni... Wooalah di..di  balik maning nang laptop..he..he...he.....good luck.(by Adi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimasih telah memberikan komentar