MUSTAR: “PERLU UPAYA CEPAT DAN TAKTIS UNTUK MENGHADAPI ERA MEA 2015”

            Pontianak (29/10/14). Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat Drs.Mustar SE MM, mengatakan, menghadapai era MasyarakatEkonomiAsean (MEA) 2015 yang tinggal 2 bulan lagi diperlukan upaya cepat dan strategis agar pasar kerja maupun iklim investasi di daerah ini dapat bersaing dengan anggota ASEAN lainnya. Ungkapan tersebut disampaikan Musta rdalam seminar memperingati Sumpah Pemuda ke 86 yang berlangsung Selasa (29/10/14) di Pontianak. “Bisa jadi kita hanya akan menjadi penonton di negeri sendiri jika kita tidak siap” ungkap Mustar. 

Menurutnya Kalimantan Barat yang akan menghadapi  bonus demografi padatahun 2020,  sebenarnya memiliki peluang yang besar dalam era persaingan tersebut. Namun mengingat masih ada beberapa kabupaten yang menurut perhitungan tidakakan mengalami bonus demografi, dikhawatirkan kesempatan mengisipasar kerja di era MEA ini tidak akan dapat bersaing. Oleh sebab itu menurutnya diperlukan upaya serius semua stake holder untuk menghadapi situasi seperti ini yang salah satunya adalah melalui program Keluarga Berencana dan penundaan Usia perkawinan. Dengan strategi seperti ini akan memberikan peluang, untuk meningkatkan taraf kesejahteraan penduduk dan meningkatkan kualitas SDM, sekaligus memberikan kesempatan kepada usia produktif untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilannya karena tidak terlalu dini menikah.

            

         Senada dengan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Ketua Ikatan Praktisi dan Ahli Demografi Indonesia cabang Kalbar DR. Rini Sulistyowati SE M.Si yang juga tampil sebagai Narasumber dalam seminar tersebut mengatakan, agar bersaingdalam era pasar bebas MEA 2015 tersebut upaya yang dapat dilakukan adalah melalui peningkatan pendidikan, dan kesehatan. “Menurut saya tidak ada upaya lain kecuali dengan meningkatkan jenjang pendidikan dengan ditunjang dengan skill termasuk kemampuan berbahasa asing, serta dengan kualitas jasmani atau fisik yang prima” papar Rini. Menurutnya mengingat indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalbar sampai saat ini masih rendah, perlu upaya strategis dari Pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan di daerah ini.

            

           Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak Firdaus Zar’in dalam seminar tersebut berjanji akan menjalankan fungsinya sebagai anggota legilatif, dalam mendesak Pemerintah daerah agar mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang lebih mengutamakan kualitas pendidikan dan kesehatan. Di lain pihak terhadap generasi muda, Firdaus Zar’in mengajak para pemuda pemudi di daerah ini untuk tidak mudah menyerah terhadap kondisi yang dihadapi saat ini. “Saya mengajak pemuda pemudi untuk berupaya memiliki tekat yang kuat untuk meningkatkn taraf pendidikannya, mengingat persaingan pasarkerja yang semakin kompetitif, hanya yang mimiliki kompetensi memadai yang dapat terserap dalam pasar kerja.”Ungkap Firdaus yang juga mantan Ketua KNPI kota Pontianak ini.

                Dalam seminar yang diikuti lebih dari 120 mahasiswa, organisasi kepemudaan dan aktifis kepemudaan ini diisi dengan pegelaran seni dari anggar Balaan Tumaan program studi Seni Universitas Tanjungpura Pontianak, berbagi pengalaman dari duta mahasiswa dalam program GenRe dan duta kesenian yang baru saja mengikuti kunjungan muhibah di Perancis, Belgia, Jermandan Belanda. (by Adi)