Senin, 04 Agustus 2014

Hari pertama masuk kerja diwarnai dengan saling memaafkan


Hari pertama masuk kerja diwarnai dengan saling memaafkan - Badan kependudukan dan keluarga berencana nasional provinsi Kalimantan Barat memulai kerja setelah libur panjang untuk merayakan hari kemenangan, setelah 11 bulan beraktifitas yang tentunya terselip khilaf dan salah diantara pegawai Perwakilan BKKBN Prov. Kalimantan Barat hari ini insyaallah sudah kembali bersih.

Saling Bersalaman: Pegawai Perwakilan BKKBN Prov. Kalbar saling berjabat tangan di Halaman Kantor usai Apel Senin

Bermaaf-maafan di Hari Raya Idul Fitri
Dalam hal ini, ‘ulama ahli hikmah melihat ‘Idul Fitri dari kacamata filsafat. Mereka mengartikan ‘Idul Fitri sebagai kembalinya manusia dalam keadaan suci sebagaimana mereka baru dilahirkan setelah jiwa dan fisik mereka ditempa selama bulan Ramadhan. Pengertian ini sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai selama menjalankan ibadah puasa, yaitu menciptakan manusia yang bertaqwa. Ibadah puasa bagi umat Muslim merupakan sarana untuk penyucian diri sebelum akhirnya mencapai tujuan akhir puasa yaitu taqwa. Karena logika seperti inilah akhirnya pemaknaan ‘Idul Fitri sebagai hari kembali kepada kesucian menjadi kuat dan populer di masyarakat Indonesia.

Orang yang melaksanakan ibadah puasa dengan benar maka dosanya akan dihapuskan. Dari Abi Hurairah Ra, Rasulullah Saw. bersabda: “Siapa yang menegakkan Ramadhan dengan iman dan ihtisab, maka Allah mengampuni dosanya yang telah lalu. (HR Bukhari dan Muslim). Dalam beberapa hadits juga dikatakan: “…bersih/suci bagaikan bayi yang baru dilahirkan”. Dengan Kasih Sayang-Nya, Allah mengampuni semua dosa hamba-Nya kepada-Nya. Yang tersisa tinggallah dosa sesama manusia. Untuk menghapus dosa ini tentu tidak cukup dengan memohon ampun kepada Allah SWT. Allah memerintahkan kita untuk meminta maaf dan memberi maaf kepada sesama manusia. Karena dalam menjalani hidup, kita tentunya teramat sering menuruti hawa nafsu dan menyakiti orang lain demi untuk mencapai ambisi-ambisi duniawi.

Teramat banyak ayat dan hadits yang memerintahkan kita untuk saling memaafkan. Saling memaafkan inipun merupakan salah satu ciri orang-orang yang bertaqwa sebagaimana juga yang dicitakan oleh puasa. Allah SWT berfirman: “Dan memberi maaf itu lebih dekat kepada takwa.” (QS. Al-Baqarah: 237). Dalam ayat yang lain Allah SWT juga berfirman: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. Yaitu orang-orang yang menafkahkan, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Ali Imran: 132-133).

Pegawai Kontrak juga ikut mewarnai halal bi halal ini

Hari Raya ‘Idul Fitri menjadi momen yang tepat untuk saling memaafkan. Memang, Rasulullah Saw. mengajarkan kita untuk saling memaafkan sesegera mungkin setelah kita berbuat kesalahan. Tetapi terkadang hati dan mental kita belum siap untuk melakukannya. Meminta maaf dan memaafkan bukanlah perkara mudah. Oleh sebab itu, setelah menjalani pelatihan mengendalikan nafsu, umat Muslim diharapkan memiliki mental yang cukup kuat untuk saling memaafkan di Hari Raya ‘Idul Fitri. Jadi, saling memaafkan di hari ‘Idul Fitri seharusnya tidak sekedar menjadi ritual dan formalitas tanpa makna. Budaya saling memaafkan di Hari Raya ‘Idul Fitri atau biasa disebut halal bihalal kini menjadi tradisi positif di Indonesia. (Sumber: Idul Fitri Ajang Bermaafan )

Di Lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat sendiri, proses halal bihalal akan dilaksanakan di TAMAN REKADENA Jl. Sungai Berembang . Kab. Kubu Raya pada tanggal 6 Agustus 2014 yang akan diikuti oleh seluruh pegawainya dan bertepatan dengan Acara yang akan diadakan oleh Bidang Kependudukan yaitu "Capacity Building Bagi Tenaga Pengelola Kependudukan” (bangfad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimasih telah memberikan komentar