Kamis, 26 Juni 2014

ATASI PENIKAHAN DINI DISAMBAS, BERDAYAKAN POTENSI SETEMPAT


       Kab.Sambas (26/6/2014) Untuk mengatasi  tingginya ASFR (Age Spesific Fertility Rate) usia 16-19 tahun di kabupaten Sambas, Badan pemberdayaan perempuan dan Keluarga Berencana setempat memberdayakan potensi  sumber daya manusia  yang sebelumnya pernah memperoleh meteri  pelatihan Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP).  

ket: Remaja usia 16-19 tahun yang sudah menikah dan memiliki anak (foto Adi)
Dari hasil monitoring Tim peneliti dari Pusat penelitian Kependudukan BKKBN Pusat yang dilaksanakan mulai tanggal 22 sampai dengan 26 Juni 2014, diperoleh informasi  bahwa sebanyak 25 warga masyarakat dari unsur Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pengurus Intitusi Pedesaan serta Kader BKR  di wilayah kecamatan Tebas Kabupaten Sambas, telah diberikan sosialisasi tentang pentingnya peningkatan usia kawin pertama bagi remaja yang ada di wilayah itu. Kepala BPP dan KB Kabupaten Sambas melalui Kepala Bidang Keluarga Sejahtera Parwito mengatakan, warga masyarakat yang diberikan sosialisasi tersebut diharapkan akan memberikan informasi kepada warga masyarakat sekitarnya, minimal di lingkungan keluarganya sendiri. Sedangkan  yang menyampaikan materi sosialisasi adalah guru Bimbingan dan Konseling dari SMA  dan tokoh agama setempat yang pernah memperoleh pelatihan di Pontianak.
               
        Lebih lanjut Parwito mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian yang dilakukan oleh tim dari Pusdu BKKBN Pusat sejak tahun lalu. Dari hasil penilitiannya di wilayah kabupaten Sambas, ditemukan masih banyak remaja yang berusia 16-19 tahun yang sudah menikah. Rendahnya usia kawin pertama ini dinilai berdampak pada tingginya angka kelahiran, kematian ibu melahirkan, serta berdampak pada rendahnya kualitas  anak-anak yang dilahirkan dan dampak psikologis lainnya. Diharapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi melalui pemberdayaan masyarakat setempat ini dimasa mendatang dapat ditingkatkan usia kawin pertama maupun  dikendalikannya angka kelahiran di kabupaten setempat   yang menurut hasil sensus penduduk tahun 2010 mencapai 3,4. (by Ad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimasih telah memberikan komentar