Pontianak (10/9/2013). Pembangunan
Program Kependudukan dan Keluarga Berencana tidak akan berjalan dengan baik tanpa
dukungan dan peran serta mitra lintas sektoral dan stakeholder. Ungkapan
tersebut disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN provinsi Kalimantan Barat Ir.Dwi
Listyawardani M.Sc DipCom ketika menyampaikan sambutan sekaligus materi pada
acara sosialisasi dan desiminasi
Ketahanan Keluarga, yang berlangsung Selasa siang (10/9/13) di Pontianak
Ket :Kaper BKKBN Kalbar Ir.Dwi Listyawardani M.Sc DipCom sedang menyampaikan
sambutan sekaligus materi pada acara sosialisasi dan desiminasi
Ketahanan Keluarga (foto Adi)
Menurut Ir.Dwi Listyawardani M.Sc
DipCom, peran serta mitra kerja sangat penting bagi kinerja BKKBN. “kami
senantiasa menggandeng mitra kerja baik itu PKK, Mulsimat NU, Aisyiah, Dharma
Pertiwi maupun organisasi kewanitaan yang jumlahnya cukup banyak, untuk
melaksanakan program KKB.” Ungkap Dwi
Listyawardani. Peran serta yang dapat dikerjasamakan dengan mitra kerja BKKBN
menurutnya meliputi sosialisasi program, advokasi KIE maupun operasional
pelayanan KB di lapangan.
Dalam
kesempatan tersebut Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar yang akrab di panggil Bu
Dani ini mengingatkan bahwa, orientasi pembangunan Kependudukan dan Keluarga
Berencana adalah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan kondisi daya dukung
sumber daya alam yang semakin terbatas, sementara jumlah SDM semakin bertambah,
diperlukan ketrampilan dari masyarakat untuk dapat mengolah potensi-potensi
sumber daya yang masih tersisa. Walaupun sebenarnya jumlah penduduk dunia sudah
melampoi hitungan ideal daya dukung bumi, namun pihaknya masih memberikan
harapan positif bahwa peningkatan kualitas SDM mutlak diperlukan agar bangsa
Indonesia tidak kalah dengan negera-negara Asia yang semakin maju. Sementara untuk meningkatkan kualitas SDM
tersebut menurutnya dapat dimulai dari lingkungan keluarga, yakni dengan memberikan
pola asuh, asah, dan menjadikan keluarga sebagai benteng pertama menghadapi
berbagai persoalan seperti HIV/Aids, pergaulan bebas, Narkoba, serta prilaku
menyimpang lainnya.
Kegiatan
sosialisasi dan desiminasi Ketahanan Keluarga ini diikuti 65 peserta yang
terdiri dari organisasi wanita seperti muslimat NU, Asyiah, PKK, Perkumpulan
Wanita Katholik, serta komponen Juang Kencana, PIK Remaja dan Ikatan Peminat
dan Ahli Demografi (IPADI). (by Ad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimasih telah memberikan komentar