Selasa, 30 April 2013

TNI SIAP DUKUNG PROGRAM KB DAN TINGKATKAN IPM KALBAR

           Pontianak (30-04-2013). Jajaran TNI siap mendukung program KB nasional, dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Barat. Kesiapan tersebut disampaikan Danrem 121/ABW Kolonel Infanteri Binarko S, ketika menyampaikan sambutan sekaligus membuka Rakornis Kemitraan Bhakti TNI KB Kes prov.kalbar 2013, Dalam rangka Percepatan Revitalisasi program KB Nasional menuju MDGs 2015, yang berlangsung selasa (30-4-2013) di Pontianak. Untuk mendukung program KB nasional dan Kesehatan yang menjadi salah satu dari indikator IPM ini TNI akan mengerahkan seluruh jajaran Korem dan Kodam. " TNI akan mengajak seluruh komponen yang ada mulai dari Kodam, Korem. Kodim, Koramil sampai pada tingkat Babinsa untuk mensukseskan kegiatan Bhaksos TNI KB Kes yang sebentar lagi akan digelar di daerah ini"tegas Kolonel Binarko.

          Ket : Danrem 121/ABW Kol (inf) Binarko memberikan keterangan kepada wartawan (foto Adi)

BIDAN PENDUKUNG UTAMA SUKSESNYA PROGRAM KELUARGA BERENCANA

                Pontianak (29-04-2013). Sebanyak 28 orang bidan dari seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Barat mulai tanggal 29 April sampai dengan 2 Mei 2013, mengikuti Pelatihan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) Keluarga Berencana, di Pontianak. Kepala Perwakilan BKKBN provinsi Kalimantan Barat Ir.Dwi Listyawardani M,Sc DipCom ketika membuka pelatihan tersebut mengatakan, bidan memiliki peran yang strategis dalam mensukseskan program KB." Bidan adalah pendukung utama program KB, oleh karenanya bidan perlu dibekali pengetahuan tentang bagaimana memberikan konseling bagi calon akseptor KB" ujar Dwi Listyawardani. 

                            Ket : Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Ir.Dwi Listyawardani M.Sc DipCom
                                    mengalungkan tanda peserta kepada bidan utusan kab.Landak

Jumat, 26 April 2013

TOT PPKBD Kalbar dibuka Kaper dan ditutup Kabid

Setelah dibuka oleh Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Kalbar pada senin (22/4) kemarin, selanjutnya  ditutup secara resmi oleh Kabid Latbang yang mewakili Kaper BKKBN Kalbar. Kegiatan TOT ini diberikan kepada tenaga pelatih PPKBD yang akan segera melatih danmembentuk serta merefitalisasi PPKBD di Kabupaten dan Kota di wilayah kalimantan barat. Diharapkan tim TOT yang terdiri dari SKPDKB, Pemda dan PKK ini dapat menumbuhkan dan mengaktifkan kembali 1200 kelompok PPKBD di Kalimantan Barat.

Materi yang disampaikan khusus tentang pencatatan dan pelaporan di tingkat desa.

CTU 2 Bidan Kabupaten Kubu Raya

Pelatihan CTU Angkatan 2 bagi bidan pada senin (22/4) yang lalu dibuka secara resmi oleh Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Kalbar. Acara seperti biasanya dilakukan di ruang kelas P2KS Kalbar. Acara Pembukaan dihadiri pula oleh direktur P2KS Kalbar, dr. H. Badarul M., Sp.OG. Peserta Pelatihan kali ini  berasal dari Kabupaten Kubu Raya dan berjumlah 17 orang. Setelah mendapatkan teori CTU, maka para peserta diberi kesempatan untuk menerapkan secara langsung kepada akseptor. Para akseptor ini berasal dari Kabupaten Kubu Raya.

Pacu Semangat Olahraga Karyawan

Untuk meningkatkan semangat dan gairah berolahraga bagi karyawan Perwakilan BKKBN Kalbar, baru-baru ini disediakan hadiah hiburan bagi peserta. Hadiah tersebut diberikan setelah selesai melaksanakan olahraga. Bagaimana caranya? ternyata harus diundi, karena kalau diberikan untuk seluruhnya tidak cukup.

Senin, 22 April 2013

67 % PENDUDUK INDONESIA ADALAH REMAJA, PERLU DIBEKALI PENGETAHUAN TENTANG TRIAD KRR

        Bogor (22-04-2013). Sekurang-kurangnya 67 juta penduduk Indonesia ( 24 %) adalah remaja, yang saat ini dihadapkan pada ancaman Triad KRR yakni, praktek seks bebas, Narkoba dan HIV/Aids. Berlatarbelakang kekhawatiran itulah Pusdiklat Kependudukan dan Keluarga Berencana bekerjasama dengan Direktorat Bina Ketahanan Remaja BKKBN menyelenggarakan Trainning of Trainner (ToT) Pengelolaan Bina Keluarga Remaja (BKR) mulai tanggal 21 sampai dengan 27 April 2013 di Bogor Jawa Barat. ToT ini diawali dengan kegiatan pengarahan dan Pre test, dan diikuti 35 orang Widyaiswara, calon widyaiswara dan pengelola program BKR Perwakilan BKKBN se Indonesia.

      Ket : kabid Program dan Kerjasama Pusdiklat KKB Putra Alam menyampaikan sambutan.(foto Adi)

Jumat, 19 April 2013

“Perwakilan BKKBN Kalbar Raih Rekor MURI Kategori Pendukung Pelayanan KB dan Kesehatan di wilayah Perbatasan”


            
Entikong (18-4-2013). Perwakilan  BKKBN Provinsi Kalimantan Barat memperoleh penghargaan dari  Musium Rekor Indonesia (MURI) sebagai Pendukung kegiatan Bhakti Negeri di Lintas Batas Menuju Indonesia Sejahtera 2013. Piagam Rekor Untuk BKKBN Kalbar ini diserahkan oleh perwakilan dari MURI Paulus Panka kepada Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar yang diwakili Kabid ADPIN Eka Sulistia Ediningsih SH M.Si, bertepatan dengan penutupan kegiatan Bhakti Negeri di Lintas Batas Menuju Indonesia Sejahtera 2013, yang dipusatkan di Entikong Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan Bhakti Negeri di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia ini dilaksanakan oleh Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 123/Rajawali, bekerjasama dengan lintas sektoral.  
Penerima Rekore MURI dari kiri ke kanan:  Satgas Rajawali mewakili SIKIB, Perwakilan BKKBN Kalbar diwakili oleh Kabid Adpin, Komandan Satgas 123 Rajawali, Perwakilan Muri dan Tentara Diraja Malaisia (TDM) menerima cideramata Buku  dari Muri 

Selasa, 16 April 2013

BIDANG LATBANG BKKBN KALBAR AKAN SELENGGARAKAN TOT BAGI MITRA KETAHANAN KELUARGA

         Pontianak (16-04-2013). Setelah dalam minggu ini menyelenggarakan pelatihan Contraseptive Technology Up-Date  (CTU) Bidang Pelatihan dan Pengembangan (Latbang) Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat mulai tanggal 21 sampai dengan 25 April 2013 akan menyelenggarakan Pelatihan Calon Pelatih (Trainning Of Trainner/TOT) bagi mitra kerja ketahanan keluarga. Sebagai langkah persiapan kegiatan tersebut hari ini Selasa (16-04-2013) dilakukan Rapat koordinasi dengan lintas komponen, dengan harapan agar pelaksanaan pelatihan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Kepala Bidang Latbang Perwakilan BKKBN Kalbar Ir.Aulia A.Arief M.Si ketika memimpin rapat perseiapan tersebut minta agar, pelaksanaan pelatihan yang diikuti 28 peserta dari unsur PKK dan Persit dari seluruh kabupaten dan kota ini direncanakan dengan baik sehingga dalam pelaksanaannya akan semakin lancar dan sukses. "Kita semua berharap agar pelatihan ini sukses dan lancar. oleh karenanya saya minta baik tenaga pengajar, materi, akomodasi maupun konsumsinya dipersiapkan dengan baik" pinta Ir.Aulia A.Arief.

            Ket : Kabid Latbang Ir.Aulia A Arief M.Si (paling kanan) memimpin rapat (foto Adi)

Sementara itu materi pelatihan yang akan disampaikan antara lain Program Kependudukan dan KB Nasional, Peran Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dalam program KB/KR, Penggerakan Masyarakat, Pembinaan Kelompok Kegiatan dan Posdaya. Karena kegiatan ini merupakan TOT, maka pada hari terakhir akan dilakukan praktek mengajar dan rencana tindak lanjut. (by Adi) 



Senin, 15 April 2013

Pelatihan CTU : ”Bidan diharapkan perkuat pencapaian PA/PB KB MKJP”

            Kubu Raya (15-04-2013). Keberadaan bidan yang bertugas di Puskesmas, tidak hanya memiliki tugas pokok dan fungsi dalam menolong persalinan, namun diharapkan dapat mendorong pencapaian Peserta Aktif dan Peserta Baru KB melalui metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) terutama implant dan IUD. Ungkapan tersebut disampaikan Kepala Bidang Pelatihan dan Pengembangan Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar Ir.Aulia A.Arief M.Si mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar ketika membuka pelatihan Contraseptive Technology Up-date (CTU) angkatan I tahun 2013, yang berlangsung Senin (15-4-2013) di Pusat Pelatihan Klinik Sekunder (P2KS) Provinsi Kalbar. Menurut Ir.Aulia A.Arief M.Si, untuk mendorong percepatan pencapaian tersebut, bidan harus terlatih dalam melakukan praktek pemasangan Implant maupun IUD, yang dalam tahap awal dapat dimulai dengan membawa sekurang-kurangnya 2 calon akseptor implan dan 2 calon akseptor IUD untuk dilakukan pemasangan kontrasepsi. 

Jumat, 12 April 2013

OBSESI : "PEMBERDAYAAN LAHAN DENGAN MEMBUAT LAHAN KEBUN SAYUR PERCONTOHAN"

              Pontianak ( 12-04-2013). Observasi Study Tour (OST) yang diselenggarakan Yayasan Damandiri melalui program pengembangan Posdaya, menginspirasi saya untuk memanfaatkan lahan yang ada di samping ruang adminstrasi Bidang Latbang dan Ruang Widayiswara. Setelah melihat berbagai lokasi percontohan di kelurahan Bubulak kota Bogor dan Taman Buah Mekar Sari, memunculkan keinginan untuk memberdayakan lahan "kosong" yang selama ini hanya menjadi tempat sampah untuk dijadikan kebun sayuran. Sederhana saja sebenarnya untuk bisa memberdayakan lahan kosong tersebut, hanya persoalannya untuk dapat mengerjakannya tentu memerlukan dukungan beberapa pihak. Tidak banyak kok.... hanya tenaga dan sedikit biaya untuk pembelian beberapa sarana kerja seperti cangkul, penggaruk, sekop, sendok semen dan beberapa perlengkapan kecil lainnya. Disamping itu juga diperlukan sedikit biaya untuk membeli polybag, pipa paralon, tanah bakar, pupuk kandang dan sekam padi. 
                  Setidaknya Jum'at (12-4-2013) pagi saya mencoba untuk menyiapkan lahan "garapan" dengan membakar sisa sampah plastik dan bekas bongkaran bangunan. So....step by step... moga terlaksana obsesi kecil kami...(by Adi)
                                                               
                           Ket : Menyiapkan "lahan" garapan bekas tempat sampah (foto Mahmud)

                             Ket : Rencana (contoh kebun sayur) dengan memanfaatkan lahan.


  

Kamis, 11 April 2013

VICON PENGELOLAAN SIDIKA : LATBANG BKKBN KALBAR TRIWULAN I CAPAI 100 %

           Pontianak (11-04-2013). Selama Triwulan I Tahun 2013 Bidang Latbang Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat telah mencapai target penyelenggaraan pelatihan hingga 100 %.  Dalam Rapat pengelolaan SIDIKA melalui Video Conference yang berlangsung Kamis (11/4/2013) dilaporkan selama Triwulan I telah dilaksanakan 5 kali kegiatan pelatihan yang terdiri dari pelatihan RR bagi PLKB/PKB/Korlap sebanyak 4 angkatan dan TOT bagi tenaga pelatih ketahanan keluarga BKMT 1 angkatan. Dari 5 kali penyelenggaraan pelatihan tersebut telah dilatih sebanyak 161 orang. Dalam video conference yang diikuti seluruh bidang Latbang se Indonesia tersebut, sekaligus dilaporkan bahwa Bidang Latbang Kalbar pada tahun 2013 ini mentargetkan pelatihan sebanyak 49 angkatan, dengan jumlah peserta mencapai 1.374 orang.

    Ket : Kabid Latbang Ir.Aulia A.Arief M.Si (kedua dari kanan) bersama jajaran pejabat
         eselon IV dan staf mengikuti Rapat Pengelolaan SIDIKA melalui Vicon (foto Adi)

Selasa, 09 April 2013

ANGGA ARISKA DAN CLARISSA ALRIZKIA YACHMANS TERPILIH SEBAGAI DUTA MAHASISWA GENRE 2013

                (Pontianak 09-04-2013). Angga Ariska utusan dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri  (STAIN) Pontianak dan Clarissa Alrizkia Yachmans dari Universitas Tanjungpura Pontianak akhirnya terpilih sebagai Duta Mahasiswa Generasi Berencana (GenRe) tingkat Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013. Duta Mahasiswa GenRe putra putri tersebut berhasil menyisihkan 37 peserta  lainnya  dan telah melalui seleksi yang cukup ketat mulai dari seleksi administrasi, penjurian tahap I hingga babak grand final yang digelar Senin (08-04-2013)malam di hotel Dangau Kubu Raya.  Penobatan Duta Mahasiswa GenRe ini dilakukan oleh Duta Mahasiswa  tahun 2012 Ardiansyah dan Ayuning Aulia.  Sementara terpilih  sebagai Runner Up pertama  putra Muhammad Ari dari Politeknik Negeri Pontianak dan Runner Up kedua putra Fakhri Ramadhan STIK Muhammadiyah. Sedangkan di nomor Putri terpilih sebagai Runner Up pertama Riska Vebri Arianti dari Akper Pemkab Ketapang dan Runner Up kedua yayan Nurlian dari Universitas Muhammadiyah. 

       Ket : Duta Mahasiswa GenRe tahun 2013 diapit Duta Mahasiswa GenRe 2012 (foto Adi)

Jumat, 05 April 2013

SIDIKA PEGANG PERANAN PENTING DALAM MENDUKUNG PROGRAM KKB

          Pontianak (5-4-2013).  Kepala Perwakilan BKKBN propinsi Kalimantan Barat Ir.Dwi Listyawardani M.Sc DipCom memandang, Sistem Informasi Diklat (SIDIKA) memiliki peranan penting dalam mendukung program Kependudukan dan keluarga berencana (KKB)  Hal itu disampaikan Ir.Dwi Listyawardani ketika membuka kegiatan Evaluasi Pelengelolaan SIDIKA, yang berlangsung hari ini Jum'at (05-04-2013) di Pontianak. menurutnya peran yang dapat diberikan melalui SIDIKA tidak saja untuk kepentingan intern BKKBN namun juga bagi kepentingan masyarakat luas. Oleh sebab itu menghadapi  tugas dan tantangan yang semakin berat dalam melaksanakan program KKB, pengelolaan SIDIKA harus dilakukan secara profesional dan aplikatif.  Berita selengkapnya....... 

                     Ket: Kepala Perwakilan BKKBN Prov.Kalbar Ir.Dwi Listywardani M.Sc DipCom
                         didampingi Kabid Latbang Ir.Aulia A.Arief M.Si ketika membuka Evaluasi
                                      SIDIKA di Hotel Orchard Pontianak (foto Adi 5-4-2013)

Rabu, 03 April 2013

PERWAKILAN BKKBN KALBAR GELAR PEMILIHAN DUTA MAHASISWA GENRE

       Pontianak (03-04-2013). Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat kembali menggelar Pemilihan Duta Mahasiswa Generasi Berencana (GenRe), yang diikuti mahasiswa/mahasiswi se Kalimantan Barat. Sebagaimana pemilihan duta lainnya seperti Duta Lingkungan Hidup, Duta Pariwisata, Pemilihan  Duta Mahasiswa GenRe yang ke tiga kalinya  ini merupakan ajang prestisius bagi kalangan mahasiswa. Sejak dibukanya pendaftaran pada bulan Pebruari lalu hingga hari ini yang sudah dinyatakan lolos seleksi administrasi adalah 39 mahasiswa dari kabupaten dan kota se Kalbar. Kepala Perwakilan BKKBN Profinsi Kalimantan Barat Ir.Dwi Listyawardani M.Sc DipCom melalui Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Drs.Gugus Suprayitno M.Si, menjelaskan pemilihan duta mahasiswa GenRe kali ini dipersiapkan untuk bersaing pada pemilihan tingkat nasional. Menurut Gugus, tujuan dari penyelenggaraan Duta Mahasiswa GenRe ini antara lain untuk membantu pemerintah dalam mensukseskan program KB dan keluarga sejahtera, mengkampanyekan Triad KRR, serta mempersiapkan remaja sebagai generasi cemerlang, generasi masa depan yang sehat, berkualitas, sehingga mampu bersaing di era globalisasi. 

            Ket : Duta Mahasiswa GenRe tahun 2012 menyambut kedatangan Plt Kepala BKKBN
                 Dr.Sudibyo Alimoeso ketika meresmikan PPKS dan RadKom Asa Khatulistiwa

        Grand Final pemilihan Duta Mahasiswa GenRe ini akan diselenggarakan pada tanggal 8 April 2013, yang sebelumnya didahului dengan pembekalan dan penilaian  dengan substansi penguasaan materi tentang KB dan GenRe, PPKN, Kebudayaan daerah, pengetahuan umum dalam dan luar negeri serta penampilan dan kepribadian.  (by Adi)

Selasa, 02 April 2013

Free: Al-Quran Digital KSU Elektronik

http://www.anggareni.com/wp-content/uploads/cupcakex.png


Era digital saat sekarang ini banyak membawa manfaat kepada kita yang mau berpikir positif, terlebih kita yang bekerja dikantor, dengan kondisi meja kantor yang penuh dengan berkas-berkas penting negara, pulpen, penggaris, penghapus, hp android, laptop bahkan asbak rokok pun ada diatas meja, sehingga tidak ada lagi tempat untuk meletakan Al Quran tuntunan hidup kita.

Namun jangan hawatir, jika kamu mempunyai Laptop atau paling tidak HP Android kamu sudah bisa memulai lagi membaca Al Quran yang akan menuntun kehidupan kamu dalam menjalankan tugas-tugas yang akan dikerjakan sehingga mencapai hasil yang diridhoi oleh Allah. SWT.

Senin, 01 April 2013

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA MELALUI POSDAYA


Seusai sarapan pagi di Hotel Kartika Chandra pada hari Selasa, 26 Maret 2013, peserta menuju Haryono Suyono Center (HSC) di Siti Padmirah College, Jl. Pengadegan Barat No. 4, Perdatam Jakarta Selatan menggunakan bis.
                                     Ket : Peserta di diangkut menggunakan bis menuju HSC.
  Sesampainya di sana, peserta disambut oleh Ibu Hj. Hastinah Astuty Haryono Suyono dan tim HSC. Peserta diajak melihat kebun bergizi Ibu Astuty yang terletak di lantai 3. Yang menarik adalah meskipun Ibu Astuty sudah memasuki usia 70 tahun, beliau tetap enerjik menyambut dan mengantarkan para peserta untuk melihat kebun bergizi miliknya yang terletak di lantai 3. Kebun bergizi tersebut terdiri dari berbagai tanaman sayur dan buah yang ditanam dalam pot dan polybag. Di HSC yang juga merupakan rumah keluarga Haryono Suyono juga terdapat kolam ikan dengan 4 ukuran sebagai contoh bagi peserta.
                                   Ket : Peserta diajak melihat tanaman sayuran di atap HSC.
Kemudian peserta kembali ke aula untuk acara pembukaan yang diawali dengan sambutan dari Ibu Astuty Haryono Suyono, dilanjutkan dengan sambutan dari wakil peserta yang dalam hal ini diwakili oleh Prof. Dr. Hidayat, MP dari Fakultas Pertanian sekaligus Ketua LPPM Universitas Tanjungpura.

Selanjutnya Dr. Subiakto Tjakrawerdaja selaku Sekretaris Yayasan Damandiri memberi sambutan sekaligus membuka kegiatan OST. Dr. Subiakto Tjakrawerdaja dalam sambutannya menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
Ø Sejak Posdaya diluncurkan pada bulan Juli 2011, HSC telah melatih sebanyak 4600 peserta didik Training of Trainer Pos Pemberdayaan Keluarga (TOT Posdaya). Angkatan didik kali ini adalah angkatan ke-40.
Ø Posdaya dibentuk karena ada kerisauan yang berkaitan dengan banyaknya jumlah keluarga miskin di Indonesia. Data BPS yang disampaikan oleh Apriliani menunjukkan bahwa terjadi perlambatan dalam penurunan keluarga miskin, sehingga sampai saat ini kita masih memiliki sekitar 70 juta rakyat miskin.
Ø Data BPS memperlihatkan tingginya Gini Ratio antara penduduk kaya-miskin, yakni sebesar 0,42.
Ø Oleh karena itu, maka tema besar pendirian Posdaya adalah:
1)   Bagaimana mewujudkan kesejahteraan umum sesuai cita-cita para pendiri bangsa yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
2)   Kemandirian bangsa, dalam hal pangan dan energi.
Yang membuat miris adalah saat ini kita masih mengimport sembako. Ini berarti dalam perang ekonomi yang kita hadapi saat ini, kita masih sangat tergantung secara ekonomi. Kemandirian berarti kemerdekaan. Kita kalah jauh dibanding Brazil yang mampu menghemat sumber energi yang dimilikinya dengan memanfaatkan ampas tebu sebagai biogas. Kini 80% energi yang digunakan di Brazil adalah biogas dari ampas tebu.

Ket : Dr. Subiakto Tjakrawerdaja selaku Sekretaris Yayasan Damandiri memberi sambutan               sekaligus membuka kegiatan OST
 
Ø Posdaya digagas sebagai program percepatan pemberdayaan masyarakat. Dengan hadirnya Posdaya diharapkan:
1) Agar pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah dapat memberdayakan masyarakat. Akan tetapi, pendekatan dari pemerintah saja tidak cukup, harus ada upaya dan partisipasi aktif dari masyarakat. Hal ini dapat dinalar dengan analogi matematika:
1 x 0 = 0
100 x 0 = 0
Artinya, betapa pun besar usaha dari pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bila tanpa ada usaha dan partisipasi dari rakyat, maka hasilnya nol besar. Oleh sebab itu, Posdaya berupaya mengintegrasikan upaya dari pemerintah dan masyarakat melalui kerja keras dan kerja cerdas. Dalam kerja cerdas inilah perguruan tinggi berperan.
2)   Gotong-royong, karena kerja sendiri tidak mungkin bisa mengatasi persaingan global.
Pada tahun 2015 nanti akan dibuka free-trade ASEAN. Dalam kondisi ini, hanya sarjana yang memiliki sertifikasi yang dapat ikut dalam persaingan. Sarjana yang tidak memiliki sertifikasi akan tersisih oleh tenaga kerja dari luar negeri.
3)   Mengintegrasikan pendekatan-pendekatan lintas sektoral.
Ø Peran Posdaya:
1)   Forum silaturahmi.
2)   Koordinator pendekatan atas bawah dan lintas sektor.
3)   Memfasilitasi dan menginisiasi pembentukan kegiatan kemasyarakatan serta merevitalisasi lembaga kemasyarakatan yang sudah ada seperti PAUD, BKB, BKR, dan Posyandu.
Ø Saat ini tengah dikembangkan Posdaya berbasis masjid untuk memakmurkan masjid.
Ø Posdaya juga ditujukan untuk mempromosikan ekonomi biru (blue economy) yang dicetuskan oleh Gunther Pauli. Ekonomi biru merupakan kelanjutan dari ekonomi hijau (green economy). Ekonomi hijau merupakan upaya untuk meminimalisir sampah atau sisa pemanfaatan barang oleh manusia yang terkenal dengan  semboyan reduce (kurangi penggunaan bahan plastik), reuse (manfaatkan kembali bahan-bahan yang masih bisa digunakan), dan recycle (daur ulang bahan-bahan yang telah digunakan). Sementara ekonomi biru artinya ekonomi tanpa sisa (zero waste), karena semua limbah diolah dan didaur ulang. Ekonomi biru disebut juga ekonomi kerakyatan.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian cinderamata kepada perwakilan dari tiap rombongan dan materi sesuai jadwal dan materi terlampir. Acara ditutup dengan makan malam bersama.
 
Keesokan harinya, pada hari Rabu, 27 Maret 2013, peserta dibagi menjadi 3 rombongan yang setiap rombongan terdiri dari 3 minibus. Ketiga rombongan ini dijadwalkan akan melakukan studi banding ke tiga Posdaya, yaitu:
1.    Rombongan pertama (diikuti oleh Yulaecha) menuju Rukodaya Kramat di Jakarta Pusat.
2.    Rombongan kedua (diikuti oleh Pranowo Adi) menuju Posdaya Sejahtera di Bubulak Bogor.
3.    Rombongan ketiga (diikuti Prof. Dr. Hidayat, MP dari Untan) menuju Posdaya Kenangan di Situgede Bogor.

Dalam kunjungan ke Rukodaya Kramat, rombongan disambut dengan kesenian marawis yang disajikan oleh ibu-ibu PKK. Rombongan menuju Aula Kelurahan Kramat untuk mendengarkan sambutan dari Wakil Camat Senen (Bapak Harry Purnama), dilanjutkan sambutan dari pimpinan rombongan (Faozan Alfikri, SH, MKM), dan paparan mengenai Rukodaya Kramat dari Bapak Herry Novian selaku Ketua RW 08 sekaligus Ketua Rukodaya Kramat. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Asisten Kesehatan Masyarakat Jakarta Pusat, Bapak Drs. Syamsudin Lologuan dan ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Bapak Samsudin.
Rombongan kemudian diantar berkeliling untuk mengunjungi 11 lingkaran kecil yang terdiri dari BKB, BKR, BKL, PAUD, Posyandu, PKK, pengajian ibu-ibu, kelompok KB pria “Elang Laut”, kelompok usaha, PIK Keluarga, dan taman bacaan serta kebun bergizi. Dalam kunjungan ini, terlihat antusiasme warga dalam melaksanakan kegiatan di berbagai lingkaran kecil Posdaya. Antusiasme ini menurut Ketua Rukodaya disebabkan karena adanya partisipasi warga yang mampu dengan menyediakan tempat, sarana, dan menjadi donatur tetap dalam kegiatan di 11 lingkaran kecil Posdaya. Pihak pemerintah daerah juga aktif dalam melakukan follow-up terhadap warga sehingga motivasi warga untuk aktif dalam kegiatan terjaga. Aparat di Kelurahan Kramat juga sering mengadakan kegiatan lomba dan door-prize. Selain itu, pemda bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat membuat dan memberikan ID-card bagi para kader yang telah mengabdi minimal selama 5 tahun. ID-card ini berbentuk seperti e-KTP dan berfungsi sebagai semacam asuransi dimana kader mendapat jaminan berobat gratis di semua fasilitas kesehatan pemerintah.
Sementara itu kunjungan OST di Posdaya Sejahtera Kelurahan Bubulak peserta sebelum meninjau lokasi kegiatan pemberdayaan keluarga, disambut dengan acara penyambutan oleh anak-anak siswa PAUD Sejahtera yang dibina oleh Posdaya Sejahtera. Dalam penyambutan di jalan menuju lokasi tersebut anak-anak PAUD menyanyikan lagu anak-anak seperti “balonku” dan “Ke Puncak gunung” serta dilanjutkan dengan pengalungan selempang kepada 3 perwakilan rombongan.
                 Ket : Siswa PAUD Sejahtera mengalungkan Selempang kepada peserta OST.
Usai pengalungan selempang rombongan dengan diiringi musik rebana memulai peninjauan ke sejumlah sentra usaha masyarakat seperti, sentra pembuatan tas, sirup buah pala, industri rumahan konveksi dari kain perca, pembuatan yogurt, pembuatan keranjang sayuran, meninjau PAUD Sejahtera, dan mengunjungi PIK Remaja. Di lokasi ini peserta tidak hanya mengunjungi sejumlah lokasi dan berdialog langsung dengan pengrajin, tetapi juga mengadakan dialog dengan mengambil lokasi di masjid kelurahan setempat yang menghadirkan narasumber ketua Posdaya kelurahan Bululak Madsa’i, Sekretaris kelurahan setempat Karma dan perwakilan dari IPB Bogor selaku pembina Posdaya sejahtera.  
                        Ket : Sentra Industri Tas yang ditekuni anggota Posdaya Sejahtera.
Ketiga rombongan bertemu di Taman Buah Mekarsari Cileungsi Bogor untuk menerima wawasan mengenai cara bercocok tanam vertikultur dan cara membuat kompos serta arang sekam. Rombongan kemudian berkeliling taman buah dengan menaiki kereta wisata. Setelah itu, rombongan menuju HSC di Jakarta Selatan untuk menerima materi dari Prof. Dr. Haryono Suyono setelah makan malam. Acara ditutup dengan penyerahan setifikat kepada para peserta dan foto bersama.
                 Ket : Prof. Dr. Haryono Suyono menyampaikan materi tentang Peran Posdaya
                                          Dalam gerakan Pembangunan Berbasis MDGs

Dalam paparannya, Prof. Dr. Haryono Suyono berpesan:
v Gagasan Posdaya mulai muncul sekitar tahun 2000.
v Pada tahun 2000, Presiden Megawati Soekarno Putri mengikuti pertemuan di New York yang menghasilkan MDGs.
v Presiden SBY kemudian mengikuti pertemuan lanjut untuk menyempurnakan MDGs di New York pada tahun 2005. Dalam pertemuan MDGs ini disepakati bahwa kesejahteraan keluarga tidak dapat diukur hanya dengan pendapatan per kapita.
v Pada tahun 2006, Presiden SBY mengundang semua menteri, gubernur, bupati dan walikota untuk menggagas cara pencapaian MDGs, namun gagal. Kegagalan ini dikarenakan pemerintah masih memakai perspektif lama yang beranggapan bahwa masyarakat akan menuruti pamong praja.
v Oleh karena itu, Haryono Suyono memilih untuk menjalin kerjasama dengan pihak perguruan tinggi yang dianggap lebih jeli dalam memahami kondisi masyarakat saat ini. Solusi yang diperoleh dari kerjasama ini adalah pembentukan Posdaya. Kesepakatan yang dijalin dengan pihak perguruan tinggi adalah bahwa kegiatan pembentukan dan penumbuhan Posdaya merupakan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
v Kesalahan utama program-program kemasyarakatan yang dicanangkan oleh pemerintah sehingga program tersebut akhirnya tidak jalan adalah: banyak hal yang tidak seharusnya dikerjakan, justru dikerjakan; sementara banyak hal yang seharusnya dikerjakan, malah tidak dikerjakan.
v Inpres nomor 3 tahun 2010 yang diterbitkan tanggal 21 April 2010 menyatakan bahwa pengukuran keberhasilan pembangunan wajib menggunakan indikator MDGs.
v Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam penyusunan Beyond MDGs pada tahun 2015.
v Jangan pikirkan anggaran dari mana, tetapi juallah program Posdaya itu. ( Adi dan Yulaecha)